Kajari Kab Kediri Musnahkan Barang Bukti yang Sudah Inkracht 2023

Kediri - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri dalam rangka penyelesaian penanganan perkara tindak pidana terhadap pelaksanaan eksekusi barang bukti atas putusan pengadilan yang sudah inkracht, melaksanakan pemusnahan barang tahun 2023 berlangsung di halaman depan Kantor Kejari Kabupaten Kediri, Kamis (21/09/2023).

Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri Chandra Eka Yustisia, S.H., M.H. dengan didampingi oleh para Kasi dan Kasubag Kejari Kab Kediri. 

Baca juga: Peringati HUT HBA ke-62 dan IAD ke-22 Kejari Kab Kediri Gelar Bhakti Sosial Santuni Panti Asuhan Darul Aitam Budi Mulia Ngasem

Hadir juga Agoeng Noegroho Kepala Satpol PP Kab Kediri, Ketua Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, perwakilan Polres Kediri dan perwakilan Rumah Sakit Umun Daerah Simpang Lima Gumur (RSUD SLG).

Kajari Kabupaten Kediri Chandra Eka Yustisia, S.H., M.H. melalui Kasi Intelijen Kejari Kab Kediri Roni, S.H., menyampaikan kegiatan pemusnahan barang bukti yang sudah inkracht tahun 2023.

Baca juga: Jaksa Agung: Sinergi Kejaksaan dengan Pemerintah Daerah Menjadi Kunci Keberhasilan Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi

"Adapun barang bukti yang dilakukan pemusnahan meliputi pil dobel L sejumlah 52.282.000 butir dalam 39 perkara, " ujar Roni. 

Dikatakan Roni untuk barang bukti sabu-sabu sejumlah 106.047 gram dalam 28 perkara. Dan, minuman keras (miras) sejumlah 125 botol dalam 5 perkara, serta HP sejumlah 74 unit dalam 67 perkara. 

Baca juga: Kajari Kab Kediri Ikuti Rakernas Kejaksaan RI Tahun 2023 Secara Virtual

"Dilanjutkan, bubuk mercon sejumlah 250, 3 kilogram dan selongsong petasan sejumlah 35 buah masing-masing 5 perkara. Sedangkan, terkait uang palsu sejumlah 4.299 lembar dalam 4 perkara, " ucap Roni. 

Lanjut Roni untuk cara pemusnahan barang bukti tersebut dengan cara dibakar, dihancurkan, maupun ada yang dilarutkan dengan air. "Sehingga seluruh barang bukti tersebut hancur hingga tidak dapat digunakan kembali, " ungkapnya. 

Baca juga: Kejagung RI Periksa 4 Saksi Dugaan Korupsi BAKTI Kominfo dalam Perkara TPPU